Contoh Biografi Valentino Rossi Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya Lengkap

Siapa yag tidak tahu acara motogp, acara yang paling banyak dinantikan oleh semua kalanga dari anak-anak hingga dewasa dan siapa juga yang tidak mengenal valentino rossi, penyabet juara dunia berkali-kali dan merupakan pembalap paling bergengsi sepanjang sejarah.
Sahabat KBI pasti juga sudah tidak asing lagi bukan dengan pembalap satu ini? pembalap yang memiliki nomor 46 dan inisial the doctor pada baju balapan yang sering dipakainya.
Namun, apakah sahabat KBI juga tahu bagaimana kira-kira biografi dari kehidupan seoarng valentino rossi? Sebagai seoarang fans, harusnya sahabat KBI sudah harus memahaminya ya, tapi tidak masalah, disini admin aka menjelaskan secara singkat biografi dari seorang valentino rossi, so check this out 🙂
The famous racing driver nicknamed The Doctor was born in Urbino, Italy, February 16, 1979, he was a driver in the motor grandprix world racing arena after the era of legend Michael Doohan with World Championship titles in four different classes which she held for seven years of his career. The son of former 250cc GRAND PRIX racer Graziano Rossi and Stefania Palma has had a great record and accomplishments that go beyond senior. This eccentric racing driver had a total of 7 world title: once in the 125cc class, once in 250cc class, five times in the 500cc class, peak, and Moto GP. Much of the fanbase is spread all over the world. Where in the MotoGP class, he is the oldest driver among the other racers.Select the number 46In his career throughout the GRAND PRIX, Valentino Rossi wore the number 46 which is number kebanggaanya, he wears that number after watching a stunt driver wildcard Japan numbered 46 in TV that impress her. Moreover, it was also used by Graziano Rossi, his father, when it won the first race with Morbidelli in 1979. Currently he is still wearing the number 46 kebanggaanya it and do not follow world champion – world champion before the select switch number 1 after getting a World Championship title.The first 500cc Gp joins in with the team of ex Doohan headed by a reliable mechanic Australia named Jerremy Burgess, paddock greatly affected the temperamental Doohan mannerisms. All mechanics and team staff looked serious and likely to be stressful. This atmosphere makes Rossi determined to celebrate when a massive win. Since then, the party‘s victory became his trademark. Not just with friends, as well as thousands of his supporters who gathered at the circuit. He also did a wheelie “Action” and “burnout” If winning and often give “kneepad” or caps to the fans by throwing them while on the podium.In the career of his racing career, Rossi always changed their nickname and do the things that attract attention and entertain. He reasoned that it was all he had done with the intention of having fun and doing something funny. “Rossifumi“, a nickname given by his friend Rossi when Rossi raced in the 125cc class this chick Nickname. because Rossi wowed with Japan that is typical with hair length, Norifumi Abe. In 2004, Rossi and Abe are equally defend Yamaha. Rossi was in team Gauloises Fortuna Yamaha Team while Abe in Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.Valentinik “, a nickname derived from the cartoon character“ Daffy Duck “which become” superhero “in Italy called Paperinik. This nickname he was wearing at the time raced in the 250cc class is the nickname. “The Doctor“ after he climbed in the 500cc class in the summer of 2000. At the end of the 2003 season ahead of the 2004 season, Valentino Rossi made the decision to proceed from the Honda factory team, HRC Repsol Honda. He chose to join the Yamaha team the last to grab the world champion in 1992 through driver Wayne Rainey. Rossi did not move to Yamaha team alone, he also brought Jerremy Burgess, the head of the former had engineer also handle Doohan and Criville. They perform a series of tests to fix technology Yamaha YZR M1 Rossi belonged to rival the most powerful motor in Moto GP at that time, owned the Honda RC211V.On arriving, many do not think and pessimistic that Rossi would be able to defend the title winner. But he end all views pessimistic. Even on the first series of the season 2004 Grand Prix Welkom, South Africa, he beat Max Biaggi who driving motorcycles Honda, although very strict with resistance by riding a yamaha was the last podium finish was in 1992. In 2004 and 2005, Rossi became world champion along with Yamaha and Yamaha became the most first became the champion in a season (9 times champion in the 2005 season).In 2011, Valentino Rossi moving to Ducati, there are many reasons why the Rossi switch to Ducati‘s bow, one of which stuck out was the reason Rossi moving to Ducati is only because of the money. The contract value is much higher along the Ducati is rumored to be the main attraction created “The Doctor“. However the reason it contradicted itself by Valentino Rossi.The Doctor denied and affirmed if the money he receive on the Ducati not far different amount with the offered party Yamaha. Over the past two years with Ducati Rossi, practically never felt once victory. Top achievements are ranked two in France GP and GP Marino in 2012, and ranked three in France by 2011. GP later in the year 2013, Valentino Rossi back to Yamaha, the reason he came back was very addicted with the victory, Rossi, which according to him it was like opium. Because of the addictive opiate with victory anyway, he decided to return to YamahaA Record Valentiono RossiRossi temporarily holds the record for all-time number of victories in the premier class. Since it debuted in 2000, 33-year-old racers are already reaching 79 WINS and seven find their world title. Total joint Yamaha he grabbed 46 victories, including four-time world champion (2004-2005, 2008-2009). His last victory in the most prestigious class of this happening in 2010 at Sepang, Malaysia.
Pembalap yang terkenal dengan julukan The Doctor ini lahir di Urbino, Italia 16 Februari 1979, dia adalah seorang pembalap di arena balap grandprix motor dunia setelah era legenda Michael Doohan dengan titel juara dunia di empat kelas berbeda yang diraihnya selama tujuh tahun berkarir. Putra dari mantan pembalap GP 250cc Graziano Rossi dan Stefania Palma ini telah mempunyai banyak rekor dan prestasi yang melampaui para seniornya. Total pembalap eksentrik ini membukukan 7 gelar juara dunia : sekali di kelas 125cc, sekali di kelas 250cc, lima kali di kelas puncak, 500cc, dan Moto GP. Penggemarnya pun banyak tersebar diseluruh dunia. Dimana dalam kelas MotoGP ia merupakan pembalap tertua diantara pembalap lainnya.
Memilih Nomor 46
Dalam karirnya sepanjang GP, Valentino Rossi selalu memakai nomor 46 yang merupakan nomor kebanggaanya, ia memakai nomor itu setelah menonton aksi seorang pembalap wildcard Jepang bernomor 46 di TV yang membuatnya terkesan. Apalagi nomor itu juga dipakai oleh Graziano Rossi, ayahnya, ketika memenangi lomba pertama dengan Morbidelli tahun 1979. Saat ini ia tetap memakai nomor 46 kebanggaanya itu dan tidak mengikuti juara dunia-juara dunia sebelumnya yang memilih berganti nomor 1 setelah mendapatkan titel juara dunia.Saat pertama bergabung di Gp 500cc bersama tim eks Doohan yang dikepalai oleh seorang mekanik handal Australia bernama Jerremy Burgess, suasana paddock sangat terpengaruh perangai Doohan yang temperamental. Semua mekanik dan staff tim tampak serius dan cenderung penuh tekanan. Suasana ini membuat Rossi bertekad untuk merayakan besar-besaran ketika menang. Sejak saat itulah, pesta kemenangan menjadi ciri khasnya. Tak hanya bersama teman, juga ribuan pendukungnya yang memadati sirkuit. Ia juga melakukan Aksi “wheelie” dan “burnout” jika memperoleh kemenangan dan kerap memberikan “kneepad” atau topi kepada fansnya dengan melemparnya saat berada di podium.
Dalam karir balapnya, Rossi selalu berganti julukan dan melakukan hal-hal yang menarik perhatian serta menghibur. Ia beralasan bahwa semua itu dilakukannya dengan niat bersenang-senang dan melakukan sesuatu yang lucu. “Rossifumi”, julukan Rossi yang diberikan oleh temannya saat Rossi membalap di kelas 125cc. Julukan ini tercipta karena Rossi kagum dengan pembalap Jepang yang khas dengan rambut panjangnya, Norick Abe. Tahun 2004, Rossi dan Abe sama-sama membela Yamaha. Rossi berada di tim Gauloises Fortuna Yamaha Team sedangkan Abe di Fortuna Gauloises Tech 3 Yamaha Team.
Julukan Valentino Rossi
“Valentinik”, julukan ini berasal dari tokoh kartun “Daffy Duck” yang menjadi “superhero” di Italia bernama Paperinik. Julukan ini dipakainya pada saat membalap di kelas 250cc. Julukan lainnya adalah “The Doctor” setelah ia naik di kelas 500cc pada musim 2000. Pada akhir musim 2003 menjelang musim 2004, Valentino Rossi membuat keputusan untuk hijrah dari tim pabrikan Honda, Repsol Honda HRC. Ia memilih bergabung bersama tim Yamaha yang terakhir meraih juara dunia pada tahun 1992 melalui pembalap Wayne Rainey. Rossi tidak pindah ke tim Yamaha sendirian, ia juga membawa Jerremy Burgess, kepala mekaniknya yang dahulu juga menangani Doohan dan Criville. Mereka melakukan serangkaian tes membenahi teknologi motor Yamaha YZR M1 milik Rossi agar mampu menandingi motor terkuat di Moto GP saat itu, RC211V milik Honda.Mengenai kepindahannya, banyak yang tak mengira dan pesimis bahwa Rossi akan mampu mempertahankan gelar juaranya. Tapi ia mementahkan semua pandangan pesimis tersebut. Bahkan pada seri pertama musim 2004 di GP Welkom, Afrika Selatan, ia mengalahkan Max Biaggi yang mengendari motor Honda, meskipun dengan perlawanan yang sangat ketat dengan mengendarai motor yamaha yang terakhir berada di podium tahun 1992. Pada tahun 2004 dan 2005 Rossi mejadi juara dunia bersama Yamaha dan menjadi pembalap Yamaha pertama yang paling banyak menjadi juara dalam satu musim (9 kali juara pada musim 2005).
Pada tahun 2011, Valentino Rossi kemudian pindah ke Ducati, ada banyak alasan mengapa Rossi berpindah haluan ke Ducati, Salah satu yang sempat mencuat adalah alasan Rossi pindah ke Ducati adalah hanya karena uang. Nilai kontrak yang jauh lebih tinggi bersama Ducati dikabarkan menjadi daya tarik utama buat “The Doctor”. Namun belakangan alasan itu dibantah sendiri oleh Valentino Rossi. The Doctor membantah dan menegaskan jika uang yang dia
Advertisement
terima di Ducati tak jauh berbeda jumlahnya dengan yang ditawarkan pihak Yamaha. Selama dua tahun bersama Ducati, praktis Rossi tak pernah merasakan sekali pun kemenangan. Prestasi paling top adalah peringkat dua di GP Prancis dan GP Marino pada 2012, dan peringkat tiga di GP Prancis pada 2011.kemudian Pada tahun 2013, Valentino Rossi kembali ke Yamaha, Alasan ia kembali adalah Rossi sangat ketagihan dengan kemenangan, yang menurutnya rasanya seperti candu. Karena ketagihan dengan candu kemenangan itu pula, ia memutuskan kembali ke Yamaha.Rekor Valentiono Rossi
Rossi untuk sementara memegang rekor sepanjang masa untuk jumlah kemenangan di kelas premier. Sejak melakukan debutnya pada tahun 2000, pebalap berusia 33 tahun ini sudah meraih 79 kemenangan dan merengkuh tujuh gelar juara dunia. Total bersama Yamaha ia sudah meraih 46 kemenangan, termasuk empat kali juara dunia 4 (2004-2005, 2008-2009). Kemenangan terakhirnya di kelas paling bergengsi ini terjadi pada tahun 2010 di Sepang, Malaysia.
Semoga bermanfaat untuk sahabat KBI semua 🙂