Contoh Descriptive Text Kota Bogor Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya

Contoh Descriptive Text Kota Bogor Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya

 

Contoh Descriptive Text Kota Bogor Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya
Contoh Descriptive Text Kota Bogor Dalam Bahasa Inggris Dan Artinya

Descriptive Text

 

Bahasa Inggris memiliki banyak sekali jenis text, salah satunya adalah yang akan kita bahas kali ini yaitu mengenai descriptive text, Sahabat KBI masih ingat apa yng dimaksud dengan descriptive text dalam bahasa inggris? Yaps! Descriptive text is a text which say what a person or a thing is like. Its purpose is to describe. and reveal a particular person, place, or thing. The Generic Structure of Descriptive Text. Dengan kata lain descriptive text merupakan bentuk text dalam bahasa inggris yang digunakan untuk menggambarkan suatu tempat atau seseorang secara detail, dan pada materi kali ini kita akan membahas contoh descriptive text dalam bahasa inggris tentang kota bogor. Yuk langsung simak yuk 🙂


The city of Bogor is a city in the province of West Java, Indonesia. It is located 54 km south of Jakarta, and its territory is located in the middle area of Bogor regency. The extent of 21.56 km², and a population of 834,000 inhabitants (2003). Bogor City known as the rain, as it has a very high rainfall. Bogor City consists of 6 districts, which are further divided over a number of 68 villages. In the Netherlands, colonial Bogor known as Buitenzorg (pronunciation: boit’nzôrkh “, bœit ) which means” no anxiety“or” safe serene “.

 

Day so Bogor regency and city of Bogor is celebrated every June 3,, since 3 June 1482 was the Coronation day Prabu Siliwangi as King of Pajajaran Kingdom.
Bogor (meaning “enau“) has long been known Center of national agricultural education and research. This is where various institutions and hallshalls of agricultural research and the biology of dating back to the 19th century. One of them, namely, Bogor agricultural University, dating back to the early 20th century.
Layout
Bogor is located between 106 ° 43 ‘ 30 “E106 ° 51 ‘ 00″ E and 30 ‘ 30 “S – 6 ° 41 ‘ 00″ S and has an average height of at least 190 metres, a maximum of 350 meters with distance from the capital city of approximately 60 km.

 

The city has a total area of Bogor 118.5 km² and drains some of the surface waters deep below the surface of the terrain, namely: Ci Liwung (River), Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci, Ci Depit Parigi, and Ci beams. Such topography makes the city of Bogor was relatively safe from the dangers of flooding.

 

Climate, topography, and geography
Bogor is located at a height of 190 to 330m from sea level. The air is relatively mild with average temperatures of each month is 26 ° C and the humidity of the air is approximately 70%. The average temperature is lowest in Bogor is 21.8 ° C, most often occur in December and January. Wind direction is influenced by the monsoon winds. May and March affected the Western monsoon winds.
The slope of the city of Bogor in the range 0 – 15% and a small portion of its territory has a slope of between 15-30%. Types of soil in almost the whole region is reddish brown with a depth of latosol effective soil more than 90 cm and soil texture is smooth and are somewhat sensitive to erosion. Bogor is located at the foot of Mount Salak and mount Gede so very rich in rain orografi. The sea breeze from the Java Seawhich brought much moisture got into the Interior and up suddenly in the Bogor area so that moisture condensed and directly into the rain. Almost every day of rain on the city in a year (70%) so called “Rain City“. The uniqueness of this local climate exploited by the planners of the colonial Netherlands by making the Bogor BotanicalResearch Center and as agriculture, which continues to the present.

 

The geographical position of the city of Bogor in the middle area of Bogor regencyand the location’s proximity to the nation’s capital, Jakarta, make it of strategic developments in economic activity and growth. The Botanical Garden and the Palace ofBogor is an attractive tourist destination. The position of the Bogor goal line between the peaks is also Cianjur/strategic potential for economic growth.

 

History

 

The fifth century
Bogor traced from its founding was the site of the first known in the Hindu Kingdom of TarumanagaraIndonesia in the fifth century. Some of the other kingdoms and then chose to live in the same place because of its Mountains area that naturally make the location easy to defend against the threat of attacks, and when the same is a fertile area and has easy access on sentrasentra trade at that time. But until now, based on research conducted by some erkeolog ternam as Prof. Uka Tjandrasasmita, the existence of appropriate and important sites which States the existence of this Kingdom, until now still has not found evidence of otentiknya.
The Kingdom Of Pajajaran
Among the inscriptions found in Bogor on the kingdoms of the past, one of the inscriptions of the year 1533, King Prabu Surawisesa powers tells the story of the Kingdom of Pajajaran, one of the most influential kingdoms in Java. This inscription is believed to have supernatural powers, hallowed and preserved until today.
Pakwan which is the capital of the Government of the Kingdom of Pajajaran is believed to be located in the city of Bogor, and became the administrative center of PrabuSiliwangi (Sri Baduga Maharaja Pakuan Pajajaran Hajj Queen I) who was crowned on 3 June 1482. The day of his coronation was established as the anniversary of Bogor in 1973 by the REGIONAL district and the city of Bogor, and commemorated every year until now.
Colonial Netherlands
After the RAID, Army records about the city of Pakuan lost, and recently rediscovered by the Netherlands expedition led by Scipio and Riebeck in 1687. They do the research over the inscription Batutulis and some other sites, and concluded that Central Government.

Kota Bogor adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 54 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Luasnya 21,56 km², dan jumlah penduduknya 834.000 jiwa (2003). Bogor dikenal dengan julukan kota hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit’n-zôrkh”, bœit’-) yang berarti “tanpa kecemasan” atau “aman tenteram”.

Hari jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.
Bogor (berarti “enau”) telah lama dikenal dijadikan pusat pendidikan dan penelitian pertanian nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai-balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.
Letak
Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT – 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km² dan mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Ci (Sungai) Liwung, Ci Sadane, Ci Pakancilan, Ci Depit, Ci Parigi, dan Ci Balok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.

Iklim, topografi, dan geografi
Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 26 °C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8 °C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.
Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0–15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15–30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi. Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki “Kota Hujan”. Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai pusat penelitian botani dan pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan ibukota negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak/Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Sejarah

Abad kelima
Bogor ditilik dari sejarahnya adalah tempat berdirinya kerajaan pertama yang dikenal di Indonesia – Kerajaan Hindu Tarumanagara di abad kelima. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan disaat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa erkeolog ternam seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tepat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut, hingga kini masih belum ditemukan bukti otentiknya.
Kerajaan Pajajaran
Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Pajajaran, salah satu kerajaan yang paling berpengaruh di pulau Jawa. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib, keramat dan dilestarikan hingga sekarang.
Pakwan yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Pajajaran diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.


Semoga bermanfaat untuk sahabat KBI semua ya 🙂