Contoh Descriptive Text ‘Kota Madura’ Dalam Bahasa Inggris
Descriptive text is a text which says what a person or a thing is like. Its purpose is to describe and reveal a particular person, place, or thing.
Dalam Bahasa Inggris, Kita mengenal adanya descriptive text bukan? Sahabat KBI masih ingat apa yang dimaksud dengan descriptive text dalam bahasa inggris?
Dalam Bahasa Indonesia. Descriptive text merupakan sebuah text dalam bahasa inggris yang digunakan untuk menggambrakan atau mendeskripsikan akan suatu hal yang terjadi, guna membrikan sebuah informasi yang detail mengenai hal tersebut.
Berikut ini admin akan memberikan contoh descriptive text tentang kota madura, seperti apa kira-kira? Langsung simak ya guys J
Madura (bhs. Madura: Mâdhurâ/مَدُرَ) is the name of the island located northeast of East Java. Madura island of magnitude less 5,168 km2 (smaller than the island of Bali), with a population of nearly 4 million people.
National Bridge (Suramadu) is the main entrance towards the Madura, in addition to the island can be traversed from sea or through air. To sea routes, can be traversed from Tanjung Perak Port in Surabaya towards the port of Kamal in bangkalan, in addition can also bepassed from the port Anchor Situbondo towards the port in Sumenep Kalianget, Madura, East end.
Madura island as its shape resembles the body of a cow, comprises four districts, namely: Sampang, Pamekasan, Bangkalan and Sumenep. Madura island with its long history, reflected in the culture and arts with a strong Islamic influence.
Madura island inhabited by madurese who is one of the ethnic tribes with large populations in Indonesia, totaling about 20 million people. They are from the island of Madura and surrounding islands, such as Gili King, Sapudi, Raas and Kangean,. In addition, many madurese live in the eastern part of East Java, commonly called Horseshoe area, North of Pasuruan to Banyuwangi. The madurese are in Situbondo and Bondowoso, Probolinggo, East and Jember, the numbers are the most numerous and rarely can speak Javanese, also includingSurabaya North, as well as most unfortunate.
Madurese is famous for a style of speech that bluntly, the maduresealso known for efficient, disciplined, hard-working and diligent (omba abhantal ‘ asapo ‘ angen). Self esteem, as well as most important in madurese life, they have a philosophy: katembheng pote, pote tolang angok. The nature of this tradition that spawned their most madurese.
According to sources from the land of Madura Madura Island narrated that in ancient times by the sea can only be seen as the peaks of the high ground (now the hills, and some plain that when sea water receding plain is visible, while the Plains when the sea tide didn’t look (below the surface of the water). The peaks are visible in all of them is now called Mount a tantrum in Bangkalan Regency and mount Pajudan in Sumenep Regency. The history of the land of Madura is inseparable with the history or events that occurred in Java. Told that at one time in Java stood a Kingdom named Phoebe kamulan. In the town there is an Royal Palace called Kraton Milled wesi, King named Sang Hyang Tunggal (Medang Kamulan is located in the mouth of the river Brantas. Its capital is named Watan Mas).
Madura (bhs. Madura: Mâdhurâ/مَدُرَ) adalah nama pulau yang terletak di sebelah timur laut Jawa Timur. Pulau Madura besarnya kurang lebih 5.168 km2 (lebih kecil daripada pulau Bali), dengan penduduk hampir 4 juta jiwa.
Jembatan Nasional Suramadu merupakan pintu masuk utama menuju Madura, selain itu untuk menuju pulau ini bisa dilalui dari jalur laut ataupun melalui jalur udara. Untuk jalur laut, bisa dilalui dari Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya menuju Pelabuhan Kamal di bangkalan, Selain itu juga bisa dilalui dari Pelabuhan Jangkar Situbondo menuju Pelabuhan Kalianget di Sumenep, ujung timur Madura.
Pulau Madura bentuknya seakan mirip badan sapi, terdiri dari empat Kabupaten, yaitu : Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Madura, Pulau dengan sejarahnya yang panjang, tercermin dari budaya dan keseniannya dengan pengaruh islamnya yang kuat.
Pulau Madura didiami oleh suku Madura yang merupakan salah satu etnis suku dengan populasi besar di Indonesia, jumlahnya sekitar 20 juta jiwa. Mereka berasal dari pulau Madura dan pulau-pulau sekitarnya, seperti Gili Raja, Sapudi, Raas, dan Kangean. Selain itu, orang Madura banyak tinggal di bagian timur Jawa Timur biasa disebut wilayah Tapal Kuda, dari Pasuruan sampai utara Banyuwangi. Orang Madura yang berada di Situbondo dan Bondowoso, serta timur Probolinggo, Jember, jumlahnya paling banyak dan jarang yang bisa berbahasa Jawa, juga termasuk Surabaya Utara ,serta sebagian Malang .
Suku Madura terkenal karena gaya bicaranya yang blak-blakan, masyarakat Madura juga dikenal hemat, disiplin, dan rajin bekerja keras (abhantal omba’ asapo’ angen). Harga diri, juga paling penting dalam kehidupan masyarakat Madura, mereka memiliki sebuah falsafah: katembheng pote mata, angok pote tolang. Sifat yang seperti inilah yang melahirkan tradisi carok pada sebagian masyarakat Madura.
Dari sumber-sumber babad tanah Madura dikisahkan bahwa pulau Madura pada zaman dahulu oleh para pengarung lautan hanya terlihat sebagai puncak-puncak tanah yang tinggi (sekarang menjadi bukit-bukit, dan beberapa dataran yang ketika air laut surut dataran tersebut terlihat, sedangkan apabila laut pasang dataran tersebut tidak tampak ( di bawah permukaan air ). Puncak-puncak yang terlihat tersebut di antaranya sekarang disebut Gunung Geger di Kabupaten Bangkalan dan Gunung Pajudan di kabupaten Sumenep. Sejarah tanah Madura tidak terlepas dengan sejarah atau kejadian yang terjadi di tanah Jawa. Diceritakan bahwa pada suatu masa di pulau Jawa berdiri suatu kerajaan bernama Medang kamulan. Di dalam kotanya ada sebuak keraton yang bernama keraton Giling wesi, rajanya bernama Sang Hyang Tunggal ( Kerajaan Medang Kamulan terletak di muara Sungai Brantas. Ibukotanya bernama Watan Mas).
Happy studying ya sahabat KBI 🙂
Simak Materi KBI Lainnya :