Contoh Descriptive Text ‘Rinjani Mountain’ Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Contoh Descriptive Text ‘Rinjani Mountain’ Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

 

Contoh Descriptive Text 'Rinjani Mountain' Dalam Bahasa Inggris Beserta Arti
Contoh Descriptive Text ‘Rinjani Mountain’ Dalam Bahasa Inggris Beserta Arti

Descriptive text merupakan sebuah text dalam bahasa inggris, descriptive text digunakan untuk menjelaskan secara keseluruhan suatu peristiwa, keadaan atau suatu benda dalam sebuah kalimat bahasa inggris. Descriptive text merupakan salah satu bentuk text bahasa inggris dari 13 jenis text bahasa inggris yang ada.

Pada materi sebelumnya, kita telah sering membahas mengenai descriptive text juga beberapa contohnya dan pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai contoh descriptive text bahasa inggris yang berhubungan dengan keindahan alam indonesia yaitu gunung rinjani.

Jika sahabat KBI suka mendaki gunung di Indonesia sahabat KBI pasti tidak asing lagi dengan gunung rinjani bukan? sebuah gunung yang sangat terkenal dengan keindahan alam nya. Berikut ini akan kita coba bahas dalam bentuk descriptive text ya sahabat KBI, perhatikan contoh text berikut ini 🙂


 

RINJANI

 

Mount Rinjani or Gunung Rinjani is an active volcano in Indonesia on the island of Lombok. Administratively the mountain is in the Regency of North Lombok, West Nusa Tenggara (Indonesian: Nusa Tenggara Barat, NTB). It rises to 3,726 metres (12,224 ft), making it the second highest volcano in Indonesia.

On the top of the volcano is a 6-by-8.5-kilometre (3.7 by 5.3 mi) caldera, which is filled partially by the crater lake known as Segara Anak or Anak Laut (Child of the Sea) due to blue color of water lake as Laut (Sea). This lake is approximately 2,000 metres (6,600 ft) above sea level and estimated to be about 200 metres (660 ft) deep; the caldera also contains hot springs. Sasak tribe and Hindu people assume the lake and the mount are sacred and some religious activities are occasionally done in the two areas. On 31 October 2015, Mount Rinjani started erupting again.

Contents

1 Geography
1.1 Geologic summary
2 Volcanology
2.1 Volcanic composition
2.2 Recent activity
2.3 Previous activity
2.4 Monitoring program
3 Rinjani National Park
4 Eruption history of Rinjani
5 Gallery
6 See also
7 References
8 External links

Geography

Lombok is one of the Lesser Sunda Islands, a small archipelago which, from west to east, consists of Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba and the Timor islands; all are located at the edge of the Australian continental shelf. Volcanoes in the area are formed due to the action of oceanic crusts and the movement of the shelf itself.Rinjani is one of at least 129 active volcanoes in Indonesia, four of which belong to the volcanoes of the Sunda Arc trench system forming part of the Pacific Ring of Fire – a section of fault lines stretching from the Western Hemisphere through Japan and South East Asia. The islands of Lombok and Sumbawa lie in the central portion of the Sunda Arc. The Sunda Arc is home to some of the world’s most dangerous and explosive volcanoes. The eruption of nearby Mount Tambora on Sumbawa is known for the most violent eruption in recorded history on 15 April 1815, with a scale 7 on the VEI.

The highlands are forest clad and mostly undeveloped. The lowlands are highly cultivated. Rice, soybeans, coffee, tobacco, cotton, cinnamon, cacao, cloves, cassava, corn, coconuts, copra, bananas and vanilla are the major crops grown in the fertile soils of the island. The slopes are populated by the indigenous Sasak population. There are also some basic tourist related activities established on Rinjani primarily in or about the village of Senaru.

Rinjani volcano on the island of Lombok rises to 3,726 metres (12,224 ft), second in height among Indonesian volcanoes only to Sumatra’s Kerinci volcano. Rinjani has a steep-sided conical profile when viewed from the east, but the western side of the compound volcano is truncated by the 6 x 8.5 km, oval-shaped Segara Anak caldera. The western half of the caldera contains a 230-metre-deep lake whose crescentic form results from growth of the post-caldera cone Barujari at the eastern end of the caldera. Color infrared view of Rinjani Volcano on Lombok Island, May 1992. Lombok Strait and Bali are on the top, Alas Strait and Sumbawa Island are on the bottom.
Geologic summary

On the basis of plate tectonics theory, Rinjani is one of the series of volcanoes built in the Lesser Sunda Islands due to the subduction of Indo-Australian oceanic crust beneath the Lesser Sunda Islands, and it is interpreted that the source of melted magma is about 165–200 kilometres (103–124 mi) depth.

The geology and tectonic setting of Lombok (and nearby Sumbawa) are described as being in the central portion of the Sunda Arc. The oldest exposed rocks are Miocene, suggesting that subduction and volcanism began considerably later than in Java and Sumatra to the west, where there are abundant volcanic and intrusive rocks of Late Mesozoic age. The islands are located on the eastern edge of the Sunda shelf, in a zone where crustal thickness is apparently rapidly diminishing, from west to east.

The seismic velocity structure of the crust in this region is transitional between typical oceanic and continental profiles and the Mohorovičić discontinuity (Moho) appears to lie at about 20 kilometres (12 mi) depth. These factors tend to suggest that there has been limited opportunity for crustal contamination of magmas erupted on the islands of Lombok and Sumbawa. In addition, these islands lie to the west of those parts of the eastern-most Sunda and west Banda arcs where collision with the Australian plate is apparently progressing.

The volcano of Rinjani is 165 to 190 kilometres (103–118 mi) above the Benioff Zone. There is a marked offset in the line of active volcanoes between the most easterly Sumbawa volcano (Sangeang Api) and the line of active volcanoes in Flores. This suggests that a major transcurrent fault cut across the arc between Sumbawa Island and Flores. This is considered to be a feature representing a major tectonic discontinuity between the east and west Sunda Arcs (the Sumba Fracture).Further, a marked absence of shallow and intermediate earthquake activity in the region to the south of Lombok and Sumbawa is a feature interpreted to represent a marked break in the Sunda Arc Zone. Faulting and folding caused strong deformation in the eastern part of Lombok Basin and is characterized by block faulting, shale diapirs and mud volcano.


Gunung Rinjani atau Gunung Rinjani adalah sebuah gunung berapi aktif di Indonesia pada pulau Lombok. Secara administratif Gunung berada di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (Indonesia: Nusa Tenggara Barat, NTB). Itu meningkat menjadi 3,726 meter (12,224 kaki), sehingga kedua gunung tertinggi di Indonesia.
Gunung adalah sebuah kaldera 6-oleh-8.5-kilometer (3,7 oleh 5.3 mil), yang sebagian dipenuhi oleh danau kawah yang dikenal sebagai Segara Anak atau Anak Laut (anak laut) karena warna biru danau air Laut (Sea). Danau ini berjarak sekitar 2.000 meter (6.600 kaki) di atas permukaan laut dan diperkirakan sekitar 200 meter (660 ft) mendalam; kaldera ini juga berisi air panas. Suku Sasak dan orang-orang Hindu menganggap danau dan gunung suci dan beberapa kegiatan religius yang kadang-kadang dilakukan di dua wilayah. Pada 31 Oktober tahun 2015, Gunung Rinjani mulai meletus lagi.
Isi
1 Pembagian wilayah
1.1 geologi ringkasan
Vulkanologi 2
2.1 vulkanik komposisi
2.2 aktivitas terakhir
2.3 aktivitas sebelumnya
2.4 program monitoring
Taman Nasional 3 Rinjani
Sejarah letusan 4 Rinjani
Galeri 5
6 Lihat juga
7 referensi
8 Pranala luar
Geografi
Lombok adalah salah satu Kepulauan Sunda kecil, Kepulauan kecil yang, dari Barat ke Timur, terdiri dari Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sumba dan Pulau Timor; semuanya terletak di tepi landas benua Australia. Gunung berapi di daerah terbentuk karena tindakan kerak Oseanik dan gerakan dari rak itu sendiri. Rinjani adalah salah satu setidaknya 129 gunung berapi aktif di Indonesia, empat di antaranya milik gunung berapi di sistem palung busur Sunda yang membentuk bagian Pacific Ring of Firebagian garis patahan yang membentang dari belahan barat melalui Jepang dan Asia Tenggara. Pulau Lombok dan Sumbawa terletak di bagian tengah dari busur Sunda. Busur Sunda adalah rumah bagi beberapa gunung berapi di dunia yang paling berbahaya dan eksplosif. Letusan gunung Tambora terdekat di Sumbawa terkenal untuk letusan yang paling keras di sejarah pada 15 April 1815 dengan skala 7 pada VEI.
Dataran tinggi adalah hutan berpakaian dan sebagian besar belum berkembang. Dataran rendah sangat dibudidayakan. Beras, kedelai, kopi, tembakau, kapas, kayu manis, kakao, cengkeh, singkong, jagung, kelapa, kopra, pisang dan vanili adalah tanaman utama yang tumbuh di tanah subur pulau. Lereng yang dihuni oleh penduduk Sasak asli. Ada juga beberapa dasar Wisata aktivitas didirikan pada Rinjani terutama di atau sekitar desa Senaru terkait.
Gunung Rinjani di pulau Lombok naik ke 3,726 meter (12,224 kaki), kedua tinggi antara gunung berapi Indonesia hanya ke Gunung Kerinci di Sumatera. Rinjani memiliki sisi curam berbentuk kerucut profil bila dilihat dari Timur, tapi sisi barat Gunung berapi senyawa yang terpotong oleh 6 x 8.5 km, kaldera Segara Anak berbentuk oval. Bagian barat kaldera berisi sebuah danau 230-meter-dalam bentuk crescentic yang hasil dari pertumbuhan kerucut pasca-kaldera Barujari di ujung timur kaldera. Warna inframerah pemandangan Gunung Rinjani di pulau Lombok, Mei 1992. Selat Lombok dan Bali berada di atas, Selat Alas dan pulau Sumbawa adalah di bagian bawah.
Geologi ringkasan
Berdasarkan teori lempeng tektonik, Rinjani adalah salah satu seri gunung berapi yang dibangun di Kepulauan Sunda kecil karena subduksi kerak Samudera Indo-Australia di bawah Kepulauan Sunda kecil, dan hal itu ditafsirkan bahwa sumber meleleh magma adalah tentang kedalaman 165-200 kilometer (103-124 mil).
Geologi dan tektonik pengaturan Lombok (dan dekat Sumbawa) digambarkan sebagai berada di bagian tengah dari busur Sunda. Terkena batu tertua adalah Miosen, menyarankan bahwa subduksi dan vulkanis mulai jauh kemudian daripada di Jawa dan Sumatra Barat, dimana terdapat batu-batu vulkanik dan mengganggu berlimpah dari akhir masa Mesozoik. Pulaupulau yang terletak di tepi timur paparan Sunda, dalam zona mana ketebalan kerak rupanya cepat berkurang, dari Barat ke Timur.
Struktur seismik kecepatan kerak di wilayah ini transisi antara profil Kelautan dan kontinental yang khas dan diskontinuitas Mohorovičić (Mold) nampaknya terletak sekitar 20 km (12 mil) kedalaman. Faktor-faktor ini cenderung menyarankan bahwa telah ada kesempatan terbatas untuk kerak kontaminasi dari magmas yang tercetus di pulau Lombok dan Sumbawa. Selain itu, pulau-pulau ini terletak di Barat bagianbagian dari Sunda paling timur dan Barat Banda busur mana tabrakan dengan piring Australia rupanya maju.
Gunung Rinjani adalah 165190 kilometer (103-118 mil) di atas zona Benioff. Ada offset ditandai di baris dari gunung berapi yang aktif antara gunung berapi Sumbawa tertimur (Sangeang Api) dan garis gunung berapi aktif di Flores. Hal ini menunjukkan bahwa kesalahan transcurrent besar memotong di busur antara pulau Sumbawa dan Flores. Ini dianggap sebuah fitur yang mewakili diskontinuitas tektonik utama antara Timur dan Barat

Semoga bermanfaat untuk sahabat KBI semua ya 🙂


Simak juga kumpulan materi KBI yang lainnya :