Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Pemilihan Kepala Desa Beserta Arti

Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Pemilihan Kepala Desa Beserta Arti

 

Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Pemilihan Kepala Desa Beserta Arti
Contoh Pidato Bahasa Inggris Tentang Pemilihan Kepala Desa Beserta Arti

 

English Speech

 

Pada kesempatan kali ini kita akan menjelaskan mengenai contoh berbicara di depan umum menggunakan bahasa inggris, hal tersebut pasti sudah tidak asing lagi bukan untuk sahabat KBI semua? Nah, lalu bagaimana contoh real nya yaitu pidato di depan umum atau di depan orang banyak? Langsung coba kita simak berikut ini ya sahabat KBI 🙂


Assalamu’alaikum …

 

May Allah swt always bless all always ideals – our mind towards improvement of fate, because we should to be changed the fate of ourselves. Sholawat and greetings we praise to the spirit of Allah’s apostle Muhammad, who has given us the example of tenacity to revamp the fortunes of himself and change the fate of his people from the whole world full of ignorance be Muslims as a brilliant moment.

 

Through the media and this opportunity, I would like to convey overthe core reasons I come forward to run for village chief. Hopefully nothing that I could be understood by all communities.

 

I keep looking into my own personal. Every prayer, or after you have finished ahead of going to sleep, I will always remember who I really was. And every answer I found was always the same, that I was not anybody. Glance over, I am not a child offspring of nobody. I was merely sentient ciptaaNya born of a pair of simple farmers, both of which it is the parents who are so tough, hard worker. They are simply a hero to myself and my brothers and sisters –.

 

The parents, from whom I inherited the nature of kerjakerasnya. I did not inherit the top actor, I also do not inherit his fortune. I was just a young boy. Young children who by chance have already represented the fate of youth and society (…) in General.
All these years I’ve pitted Fortunately, finding sustenance in this city. Almost exactly the same as what is done by hundreds of young people and other communities. I am so very understanding about how a friend – friend of the nomads living in the city.

 

I was already familiar with the name of wallowing in mud, It is the same thing as did the farmers in this area. I could feel how hard it is to live being a small farmer. Fertilizer prices are so expensive, but the price of grain is so cheap. Now, as a grain traderand also rice, I would understand how hard it gets increasingly became a farmer.

 

Until now, I still have to cut the grass. I do not have a bank account. This is my garden into my savings. I know how hard the farmers in this village in particular seasons.

 

Praise praise to God .., I had the ease of hanging out. During this time I was hanging out with young kids, so I can explore the nature, the willingness and enthusiasm of young children in the village. Though I have a posture not Gallant, however I am still able to play the ball well. Heheh … With such experience, I know where young children must carry.

 

I can also bersilaturahim with the ranks of the elderly, the elders in the community. so I can understand how the village is laid out and built both physically alone, or the grammar of social rules and regulations of the village.

 

With all the identity, background and also the experience that has been attached to me, God willing I will be able to understand what the community needs this good it’s the Village became a farmer or rancher, who became the go to wander in cities, or working abroad. My mother’s background as a small trader makes me understand what is needed by the citizens of this community who made their living as merchants.

 

From the experience of the life all came from sincere intentions of my self awareness of equality in order to play a role more strategic inhelping villagers so that in the future will be better. For me, becoming a village chief was not to pursue the position of the honorable and glorious. Because the glory belongs to God Almighty only sheer. For me, being a village head is the way of my being able to help people to get out of trouble. The head of the village is a way of me to be able to help people more easily in this village, forward anything that I had done with passion. I am not at all uniform will be enchantedvillage chief, however I was blown away will call my own conscience, call up my empathy in order to help the citizens of the village.

 

I, through a sincere heart, Memoohon a prayer for blessing, please permission so that the electoral process can kades running smoothly, and able to give birth to a leader who can feel the suffering of the people, the village leaders willing to go down directly help citizens of the village.
Finally, please do not forget to read Bismilahiroh, while while leavingthemselves to God Almighty, before going to do pencoblosan in space tobong. Only God himself and we know who our choices. May the father/mother and brothers all decided the heart and may vote for me. Aminn …

Assalamu’alaikum…

Semoga Allah swt senantiasa selalu meridhoi semua cita – cita kita menuju perbaikan nasib, karena kita sendirila yang mesti merubah nasib diri kita sendiri. Sholawat serta salam kita sanjungkan kepada roh Rasul Allah Muhammad SAW, yang telah memberi kita teladan tentang kegigihan untuk merubah nasib dirinya sendiri serta merubah nasib seluruh umatnya dari dunia yang penuh jahiliyah menjadi umat islam seperti saat ini yang cemerlang.

Melalui media dan kesempatan ini, saya ingin menyampaikan atas inti alasan mengapa saya maju untuk mencalonkan diri sebagai Kepala Desa. Semoga apa-apa yang saya sampaikan bisa dipahami oleh masyarakat semua.

Saya terus melihat kedalam diri saya pribadi sendiri. Setiap setelah selesai shalat, atau menjelang akan tidur, saya selalu mengingat akan siapa saya sebenarnya. Dan setiap jawaban yang saya temukan selalunya sama, yaitu Saya Ternyata Bukan siapa-siapa. Dilirik ke atas, Saya bukanlan anak keturunan siapa-siapa. Saya hanyalah mahluk ciptaaNya yang lahir dari sepasang petani sederhana, Kedua-duanya itu adalah orang tua yang begitu tangguh, pekerja keras. Mereka hanyalah pahlawan bagi diri saya dan saudara – saudara saya.

Darinya kedua orang tua, saya mewarisi sifat kerjakerasnya. saya tidak mewarisi atas ketokohannya, saya juga tidak mewarisi kekayaannya. Saya hanya seorang anak muda basa. Anak muda yang secara kebetulan sudah pernah mewakili nasib para pemuda serta masyarakat ( . . . ) pada umumnya.
Bertahun-tahun sudah saya mengadu untung, mencari rezki di Kota ini. Hampir sama persis dengan apa yang dilakukan oleh ratusan anak muda dan masyarakat lainnya. Saya jadi sangat memahami tentang bagaimana kawan – kawan para perantau menjalani kehidupan di kota.

Saya sudah biasa dengan yang namanya berkubang lumpur, glopot, blusukan. Hal tersebut adalah hal yang sama seperti yang dilakukan petani di daerah ini. Saya bisa merasakan betapa sulitnya untuk hidup menjadi seorang petani kecil. Harga pupuk yang begitu mahal, akan tetapi harga gabah begitu murah. Kini, sebagai seorang pedagang gabah dan juga beras, saya makin memahami akan betapa sulitnya menjadi seorang petani.

Hingga saat sekarang ini, saya masih tetap harus ngarit. Saya tidak memiliki rekening bank. Kebun saya inilah yang menjadi tabungan saya. Saya tahu betapa sulitnya para petani di desa ini pada musim-musim tertentu.

Alhamdulillah puji sykur kepada Allah.., saya dikarunia kemudahan dalam bergaul. Selama ini saya bergaul dengan anak-anak muda, sehingga saya bisa menyelami sifat, kemauan dan semangatnya anak-anak muda di Desa ini. Biarpun saya memiliki postur tubuh yang tidak gagah, namun demikian saya tetap sanggup bermain bola dengan baik. Heheh… Dengan pengalaman tersebut, saya mengetahui kemana anak-anak muda harus dibawa.

Saya juga dapat bersilaturahim dengan para kalangan orang tua, para tetua di masyarakat ini. sehingga saya bisa memahami bagaimana semsetinya Desa ini ditata dan dibangun baik secara fisik saja, ataupun tata aturan sosial dan peraturan-peraturan desa.

Dengan segala identitas, latar belakang dan juga pengalaman yang telah melekat pada saya tersebut, insya Allah saya akan bisa memahami apa kebutuhan masyarakat Desa ini baik itu yang menjadi petani ataupun yang menjadi peternak, yang pergi merantau di kota-kota, ataupun yang bekerja di luar negeri. Latar belakang ibu saya yang sebagai pedagang kecil menjadikan saya memahami apa yang dibutuhkan oleh warga masyarakat ini yang berprofesi sebagai pedagang.

Dari pengalaman kehidupan tersebut semua, muncullah dari diri saya niat tulus dari kesadaran kesamaan hak agar dapat berperan lebih strategis didalam membantu semua masyarakat desa ini agar di masa mendatang akan menjadi lebih baik. Bagi saya, menjadi seorang kepala desa bukanlah untuk mengejar posisi yang terhormat dan mulia. Karena kemuliaan hanya milik Allah SWT semata. Bagi saya, menjadi seorang kepala desa adalah cara dari saya untuk bisa membantu masyarakat agar bisa keluar dari kesulitan. Menjadi kepala desa adalah sebuah cara saya agar bisa lebih mudah dalam membantu masyarakat desa ini, meneruskan apa-apa yang selama ini saya telah lakukan dengan tulus. Saya sama sekali tidak terpesona akan seragam kepala desa yang megah, namun saya terpesona akan panggilan hati nurani saya sendiri, panggilan atas rasa empati saya agar bisa membantu warga desa ini.

Saya, melalui hati yang tulus, Memoohon doa restu, mohon izin agar proses pemilihan kades bisa berjalan dengan lancar, dan bisa melahirkan seorang Pemimpin desa yang bisa merasakan penderitaan rakyat, pemimpin desa yang rela untuk turun langsung membantu warga desa ini.
Akhir kata.., Mohon untuk tidak lupa membaca Bismilahiroh, seraya sambil berserah diri kepada Allah SWT, sebelum akan melakukan pencoblosan di ruang tobong. Hanya Allah dan kita sendirilah yang mengetahui siapa pilihan kita. Semoga Bapak/ibu dan saudara-saudara semua berketetapan hati dan dapat memberikan suaranya kepada saya. Aminn…


semoga bermanfaat untuk sahabat KBI 🙂